Tag

, , , , ,

Okkeee,, sesuai dengan judulnya..’tears are over flowing’,, yapp di chapter ending ini akan lebih sedih dan cukup menguras air mata author ketika menulis ini. Author saranin untuk memutar lagu-lagu sedih dan slow saat membaca part ini agar kalian bisa lebih menghayatinya…

Yoona P.O.V

Aku terbangun dari tidurku yang lelap. Semalam bersama Kyuhyun oppa sangat membuatku bahagia, bahkan terbawa sampai ke mimpi. Aku pun mengaktifkan ponselku, menanti pesan sapaan pagi dari Kyuhyun yang selalu di kirimnya untuk setiap pagi. Tapi dugaanku kali ini salah, tak ada pesan yang masuk di ponselku. “tumben Kyuhyun oppa tidak mengirimkanku sms pagi ini..hmm..mungkin dia sedang istirahat dan terlambat bangun” pikirku. Tak lama kemudian, aku sudah bersiap untuk segera pergi ke kampus.
“pagi semua…..pagi Sooyoung-ah” sapaku dengan riang.
“ pagi Yoona” balas Sooyoung. “sepertinya kau sangat senang hari ini ?? pasti karena acara makan malammu dengan Kyuhyun semalam ya ?”
Aku mengangguk malu, “kok tahu ??”
“ habisnya, pancaran auramu sudah menyebar memenuhi kelas ini” Belum sempat membalas perkataan Sooyoung, Kim Seonsaengnim sudah lebih dulu masuk ke kelas.
Akhirnya, setelah berjam-jam lamanya menunggu mata kuliah hari itu berakhir juga.
“hauhh,, aku sangat lapar..kita ke kantin yuk, Yoongg..”
Tapi aku tidak mempedulikan ajakan Sooyoung, aku mengecek ponselku menanti kabar dari Kyuhyun oppa. Tapi sampai siang itu, tak ada sms maupun telepon yang masuk dari Kyuhyun. Aku pun merasa cemas dan segera menemui Kyuhyun di kelasnya.
Mataku sudah kutunjukan di setiap sudut kelas itu, tapi tak ada Kyuhyun, bangkunya juga kosong. Hanya di sebelahnya, tampak Donghae oppa yang tengah focus membaca.
“donghae oppa…” panggilku
“ oh, kau Yoona..ada apa ??” tanyanya
“ oppa, apa hari ini Kyuhyun oppa tidak datang ?? aku hanya sedikit khawatir soalnya sampai sekarang dia belum menghubungiku”
“Kyuhyun tidak datang hari ini, Yoona-ah. Dia berangkat ke Jepang pagi tadi. Dia terburu-buru soalnya neneknya sedang sakit di sana. Dia juga lupa membawa ponselnya, jadi belum sempat mengabarimu.”
“ hmm..baiklah oppa..gomawo infonya”
Aku pun berbalik dan meninggalkan kelas itu.
“mianhe..Yoona-ah aku sudah berbohong padamu..tapi ini permintaan Kyuhyun..jeongmal mianhe..” batin Donghae.

End Of Yoona P.O.V
~~~~~YoonHaeKyuNa~~~~~
8 bulan kemudian…
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Sudah hampir 8 bulan sudah Yoona tak mendapat kabar dari Kyuhyun. Sooyoung, sahabat Yoona hanya menatap sedih melihat keadaan Yoona saat ini, yang dulu begitu periang sekarang berganti dengan air mata yang selalu menyelimuti sahabatnya itu semenjak ditinggal Kyuhyun.
“Sooyoung-ah….”panggil Donghae ketika melihat Sooyoung yang tengah berjalan di koridor kampus
Langkah Sooyoung terhenti,” oh, Donghae oppa..annyeong haseyeo..”sapa Sooyoung
“ne, Sooyoung-ah..kau tahu Yoona dimana ?? soalnya belakangan ini aku tidak pernah melihatnya lagi di kampus”
Sooyoung terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaan Donghae, “Yoona sekarang di rumahnya…. Dia…dia…”
“Yoona kenapa Sooyoung-ah ??” Sooyoung menggeleng, di ajaknya Donghae bersamanya pergi ke rumah Yoona. Perlahan, Sooyoung membuka kamar Yoona, di dalamnya tampak Yoona yang tengah duduk termenung menatap sebuah foto yang terpajang indah di kamar itu.
“ hanya itu yang dilakukan Yoona setiap hari oppa, hanya duduk memandangi fotonya bersama Kyuhyun. Selain itu, hanya diam dan menangis. Berbicara padaku pun tidak. Aku sangat sedih melihatnya seperti ini oppa. Dia berubah semenjak Kyuhyun pergi. Terakhir dia tersenyum saat masih bersama Kyuhyun oppa, setelah itu dia tidak pernah lagi tersenyum, di matanya sudah bengkak penuh dengan air mata, tatapannya selalu kosong. Merawat dirinya bahkan untuk makanpun dia lupa kalau tidak aku ingatkan. Aku bingung harus melakukan apa lagi. Dia benar-benar sedih Kyuhyun meninggalkannya tanpa ada kabar sedikitpun. Dia seperti kehilangan semangat hidupnya” ucap Sooyoung panjang lebar, mendeskripsikan keadaan Yoona saat ini.
“apakah dia sangat mencintai Kyuhyun ?” Sooyoung mengangguk menjawab pertanyaan Donghae.
“ ssekarang sudah masuk musim dingin, salju sebentar lagi akan turun. Dan besok adalah hari ulang tahun Yoona. Aku tidak tahu harus berbuat apa untuknya besok. Dia sangat takut salju, tapi semenjak bersama Kyuhyun dia tidak pernah takut lagi. Dan juga sebentar lagi hari natal, hari dimana dia seharusnya merayakan anniversary ke-2 nya bersama Kyuhyun. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Natal di tahun ini jika Yoona tidak bersama Kyuhyun”
Sooyung berusaha menahan air matanya, tak tega melihat keadaan Yoona. Setelah lama berdiri di depan pintu, dia mulai masuk ke kamar Yoona diikuti Donghae di belakangnya.
“Yoona….”panggil Sooyoung, tetapi wanita itu tidak menghiraukannya. Matanya yang penuh kesedihan masih saja menatap foto Kyuhyun.
“ Yoong..”panggilnya lagi. “cobalah berbicara padaku, Yoong”
“kenapa kau seperti ini Yoong ?? aku sangat merindukan Yoona yang dulu. Aku sangat merindukan senyuman dan tawamu Yoong.” Sooyoung segera memeluk Yoona dan menumpahkan air matanya di pundak sahabatnya itu. Namun tetap, tak ada reaksi dari Yoona, dia hanya tetap menatap kosong foto Kyuhyun, tak mempedulikan sahabatnya itu tengah menangis di pundaknya.
“Yoong..kumohon katakanlah sesuatu. Kau membuatku sangat sedih melihatmu seperti ini..kumohon Yoong “ Sooyoung terjatuh di lantai, tangannya berusaha megguncangkan tubuh Yoona agar sahabatnya itu mau bereaksi.
Usaha Sooyoung akhirnya berhasil, Yoona mengalihkan pandangannya kini menatap Sooyoung yang tengah menangis. Yoona kemudian mengelus kepala Sooyoung perlahan.
“ dia selalu mengelusku seperti ini, mengelus kepalaku dengan lembut. Aku sangat merindukan elusan tangannya di kepalaku” ucapan pertama Yoona yang akhirnya mulai berbicara.Yoona lalu menghapus air mata di pipi Sooyoung.
“dia juga selalu menghapus air mataku seperti ini dengan kedua tangannya, tangannya sangat hangat. Dia selalu tidak ingin membuatku khawatir, walaupun dia sedang kesakitan maupun sedih”
“Yoong….” Sooyoung sedikit tersenyum melihat Yoona yang sudah mulai berbicara kembali, tetapi senyumannya itu perlahan sirna saat melihat Yoona yang sudah mulai menjatuhkan kembali air matanya
“kenapa dia begitu jahat, dia pergi meninggalkanku tanpa ada kabar” Yoona kembali menangis. Donghae yang sedari tadi terdiam melihat Sooyoung dan Yoona kini berjalan perlahan mendekati Yoona. Yoona melihat Donghae dan kembali terdiam.
“Yoona-ah…”ucap Donghae. Yoona mengalihkan pandangannya dari Donghae dan kembali menatap foto Kyuhyun.
“ada yang harus kukatakan padamu, Yoona” Yoona kembali tak bereaksi, dia hanya diam tak menghiraukan Donghae.
“ini tentang Kyuhyun” ucap Donghae akhirnya, dia merasa inilah yang terbaik untuk Yoona segera memberitahukan keadaan Kyuhyun sebenarnya.
Yoona dengan cepat memandang Donghae, menanti lanjutan perkataan namja itu. “dia ada disini, Yoong. Dia berada di Seoul, bukan di Jepang. Dia hanya tidak bisa bertemu denganmu”
Yoona membulatkan matanya, terkejut mendengar ucapan Donghae, ingin segera dia meminta Donghae untuk mengantarnya ke tempat Kyuhyun, tapi bibirnya masih tidak bisa berucap apa-apa.
“besok adalah ulang tahunmu. Rawatlah dirimu dan berpakaianlah yang cantik. Hanya ini yang bisa kulakukan untukmu, Yoong. Besok aku akan menjemputmu dan membawamu ke tempat Kyuhyun, ara ??
Yoona mengangguk, dan langsung memeluk Donghae. Air matanya jatuh di pundak namja itu. “gomawo oppa” ucapnya pelan. Donghae membalas pelukan itu dan menepuk punggung Yoona.
Esok harinya pun telah tiba. Yoona sudah berdandan rapi dan tampil sebaik mungkin untuk segera bertemu kekasihnya yang sudah lama tak di jumpainya. Tepat hari itu juga, salju sudah mulai turun. Menjatuhkan butiran-butiran indahnya dari langit. Beberapa saat kemudian, Donghae sudah datang untuk menjemput Yoona.
“apa kau sudah siap ?” Tanya Donghae, Yoona mengangguk mantap dan masuk ke mobil Donghae. Selama perjalanan, tak ada pembicaraan di antara mereka. Donghae focus menyetir mobil dan Yoona hanya diam membisu dan tetap menatap ke depan. Donghae dengan jelas bisa melihat raut wajah Yoona yang gugup.
Tempat yang dituju akhirnya tiba juga. Yoona terkejut melihat tempat dimana mereka berada saat ini.
“rumah sakit ?” batinnya. Diikutinya langkah Donghae yang mulai berjalan memasuki rumah sakit itu. Tak lama, Donghae kemudian berhenti, tepat di sebuah kamar di salah satu rumah sakit itu.
“masuklah…”pinta Donghae, seraya membuka pintu kamar itu. Yoona tak bergeming, dia masih ragu untuk masuk ke kamar itu.
“itu Kyuhyun” donghae menunjuk seorang namja yang tengah duduk di kursi roda sambil menghadap jendela yang tengah diliputi salju. Namja itu tampak tengah tertidur di atas kursi rodanya.
“dia kenapa ? dia sakit apa, oppa ??”Tanya Yoona yang masih enggan masuk ke kamar itu. Suaranya bergetar, matanya mulai berkaca-kaca.
“kanker otak, dia mengidap kanker otak, Yoona. Aku juga baru mengetahuinya beberapa bulan yang lalu, setelah acara makan malammu bersamanya, saat itu kondisinya memburuk dan dilarikan kerumah sakit , Aku juga tidak tahu harus berbuat apa. Sekarang kondisinya semakin memburuk, kanker otaknya sudah mencapai stadium akhir. Hidupnya tak lama lagi, aku harap kau bisa datang membawa kebahagiaan untuknya di sisa akhir hidupnya”
“kenapa kau baru mengatakannya sekarang, oppa ?” Yoona terlihat sedikit marah.
“ mianhe, Yoona. Tapi ini permintaan Kyuhyun, dia tidak ingin kau mengetahui keadaannya”
Yoona P.O.V
Aku marah, sangat marah saat ini. Kenapa Donghae bisa berbohong padaku begitu lama tentang keadaan Kyuhyun. Perlahan, aku menghampiri Kyuhyun oppa. Sekarang aku sudah berada tepat di depannya, aku bisa melihatnya dengan dekat. Dia sedang terrtidur. Wajahnya semakin putih, tubuhnya semakin kurus, dan tampak sangat pucat. Aku tak sanggup lagi berdiri, aku jatuh saat itu juga tepat di depannya. Air mataku yang sudah berusaha kutahan tumpah juga, aku menangis di atas pangkuan Kyuhyun yang tengah tertidur.
Kemudian, kurasakan tangan lembut yang perlahan mengelus kepalaku. Aku sangat merindukan kehangatan tangan ini.
“oppa…”ucapku. Aku mulai kembali melihatnya, dia tersenyum padaku. Tangan hangatnya lalu menyentuh pipiku. Menghapus air mata di pipiku. Kebiasaannya yang sangat aku rindukan.
“happy birthday, Yoong. seangil chukka hamnida, chagiya..”ucapnya, suara yang begitu aku rindukan. Dia masih mengingat hari ulang tahunku.
“jeongmal bogoshipo oppa…aku sangat merindukanmu…” aku bisa melihat mata Kyuhyun oppa sudah mulai bertumpuk dengan air. Ku peluk erat tubuh namja itu, aku sangat merindukan saat-saat seperti ini, saat kami saling berpelukan.
“kenapa kau tidak pernah mengatakan padaku kalau oppa sakit ?? kau tahu, aku sudah hampir gila saat kau tak ada di sampingku oppa”
“mianhe, Yoong. aku hanya tidak ingin membuatmu khawatir.”
“ selalu tidak ingin membuatku khawatir, itu kata yang paling menyakitkan oppa. Aku akan lebih senang kalau oppa membuatku khawatir dan berbagi kesedihan ataupun kesakitan denganmu oppa. Supaya oppa tidak terlalu berat menghadapinya sendiri”
Kyuhyun oppa kembali mengelus kepalaku, “mianhe Yoong, kau pasti sangat sedih”
“oppa, mulai sekarang biarkan aku yang merawatmu, aku ingin selalu berada di sampingmu, aku ingin mengetahui keadaanmu tiap detik, biarkan sekarang aku yang menjamu oppa, ara ???”
Kyuhyun mengangguk, “saranghe..”kemudian dia mengecup keningku.
“naddo saranghae, oppa”
Mulai saat itu, aku yang selalu menjaga Kyuhyun di rumah sakit, memberikan makan, meminumkan obat, bercerita dengannya, menemaninya saat harus menjalani kemoterapi yang sangat menyakitkan, sampai menunggunya sampai tertidur. Itulah kegiatanku setiap hari, walaupun cukup melelahkan, tetapi terasa lebih ringan karena melewatinya bersama Kyuhyun. Keadaan Kyuhyun oppa sudah semakin membaik, dan akupun bisa tersenyum kembali, walaupun tetap tersisa kesedihan di hatiku.
Setelah menemani Kyuhyun oppa menjalani terapinya, kami duduk bersama untuk sejenak melihat salju yang turun di hari itu. Selimut dan hoodie yang cukup tebal sudah kupasangkan untuk Kyuhyun, karena hari itu cukup dingin.
“gomawo chagiya….”ucapnya padaku, saat setelah aku selesai memasangkan selimut itu untuknya.
“ gomawo untuk apa oppa ?”
“ terimakasih, karena kau masih menemaniku disini, aku kira kau akan meninggalkanku karena mempunyai kekasih penyakitan sepertiku”
“mana mungkin aku meninggalkanmu oppa ? kau sudah menjadi bagian dari hidupku..aku sangat menyayangimu oppa..”
Dia tersenyum dan memegang erat tanganku, “oppa, besok hari natal..berarti besok adalah anniversary kita yang ke-2”
“aku ingin kita pergi ke gereja bersama lagi, di gereja tempat kita selalu merayakan hari natal bersama” pinta Kyuhyun.
“ kita merayakannya saja disini oppa, kau kan masih sakit”
“mana ada orang merayakan natal di rumah sakit, Yoong. pokoknya besok kita harus pergi gereja bersama, arasseo ??”
“aigooo…kenapa oppa masih saja keras kepala biarpun sedang sakit ? hmm.. baiklah…besok aku akan meminta ijin dengan dokter yang merawatmu” kami berdua akhirnya pun tersenyum dan kembali memandangi salju yang sedang turun.
Esoknya, setelah aku mendapat izin dari dokter, akupun membawa Kyuhyun ke gereja. Sambil mendorong kursi roda Kyuhyun, kami memasuki tempat itu dan kemudian duduk di salah satu kursi yang sudah di siapkan. Sejenak, kami berdoa masing-masing.
“ Tuhan, aku tidak pernah menyangka kalau kado terindah natal yang pernah kau berikan padaku 2 tahun lalu untuk menghangatkanku, kau akan segera mengambilnya lagi. Kumohon tuhan, berikan dia hidup yang lebih panjang lagi, biarkan aku menjaganya di sisa hidupnya Tuhan” tanpa ku sadari, air mataku sudah jatuh begitu saja membasahi pipiku. Kupandangi Kyuhyun oppa di sampingku, yang tengah berdoa di atas kursi rodanya.
Lagi-lagi dia mengangkat kepalanya ke atas, aku tahu dia sedang mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh.
“tidak perlu menahannya oppa, biarkan saja air matamu jatuh..”ucapku sambil memegang wajah Kyuhyun untuk tidak lagi mengangkat kepalanya, menahan air matanya.
Kyuhyun kembali menurunkan kepalanya, air matanya yang ia tahan akhirnya tumpah juga. Dia menangis saat itu, menangis terisak dengan kencang walaupun tanpa suara. Semua air matanya ia tumpahkan. Untuk pertama kalinya, aku melihat Kyuhyun oppa menangis terisak seperti itu.
“aku berterima kasih pada Tuhan, Yoong. aku kira tahun ini aku tidak akan bisa melewatinya lagi bersamamu, aku kira aku takan bisa melihat salju lagi bersamamu.. aku benar-benar takut Yoong takkan bisa bersamamu lagi” ucap Kyuhyun dengan terisak dan terbata-bata. Dengan segera kurengkuh tubuh Kyuhyun, ku peluk erat dirinya, kini dia yang menangis dalam pelukanku.
“aku akan selalu bersamamu oppa…..saranghe..”bisikku padanya.
Setelah keharuan itu, kami kembali ke rumah sakit. Disana sudah ada Sooyoung dan Donghae yang menunggu kami.
“surpraise…..” Donghae dan Sooyoung teriak bersamaan ketika kami baru memasuki kamar Donghae.
Aku dan Kyuhyun terkejut, kamar yang kami tinggal tadi dalam keadaan biasa kini di sulap menjadi ruangan yang penuh dengan lampu-lampu berwarna warni, hiasan dan juga sebuah kue tart.
“ini kejutan untuk kalian,,hari ini anniversary kalian yang ke 2 kan ?” ucapkan Sooyoung.
“ apa kalian senang ??” lanjut Donghae, aku dan Kyuhyun mengangguk. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih pada kedua sahaba terbaikku itu. Tak terasa hari semakin malam, acara kecil-kecilan yang di buat Sooyoung dan Donghae pun berakhir. Malam itu, aku memutuskan untuk menemani Kyuhyun di rumah sakit.
“oppa…”panggilku saat melihat Kyuhyun yang masih memandangi salju yang turun “kenapa oppa belum tidur ?”
“oppa masih ingin melihat salju ini, Yoong” jawabnya.
“ kan masih ada besok oppa. Kita masih bisa melihat salju bersama-sama besok. Sekarang sudah larut malam, lebih baik oppa tidur”
“menanti hari esok adalah suatu keajaiban untukku Yoong, oppa takut besok oppa tidak bisa melihat salju lagi”
“jangan berkata seperti itu oppa, yakinlah kalau oppa masih bisa hidup lebih lama lagi”
aku kemudian membantu Kyuhyun naik ke tempat tidurnya dan memakaikan selimut untuknya. “good night oppa..”ucapku lalu mengecup kening oppaku. Setelah itu, aku kembali ke sofa dan berbaring di tempat itu. Tapi sudah berapa lama, aku masih belum bisa memejamkan mataku.
“Yoong, kau belum tidur ??” suara Kyuhyun oppa mengangetkanku.
“belum oppa..” jawabku.
“ Yoong, bisakah kau tidur disampingku ??” pintanya. Aku kemudian beranjak dan segera berbaring di samping Kyuhyun. “kenapa kau belum tidur oppa ??”
“oppa masih takut besok oppa tidak bisa bangun lagi dan melihatmu, Yoong”
Aku kemudian memeluk Kyuhyun, “jangan seperti itu oppa, jika nanti kau tak bisa melihatku lagi, yakinlah kalau aku selalu ada untukmu, aku masih berada di sampingmu, dan kau masih ada di hatiku…” ucapku lalu mengelus lembut kepala Kyuhyun, membelai rambutnya yang kian menipis karena rontok akibat kanker otak. Lalu, kukecup lembut bibir Kyuhyun oppa, sebagai pengantar untuk tidurnya..
“tidurlah dengan tenang oppa…” Kyuhyun oppa lalu menutup pelan matanya.
End of Yoona P.O.V
~~~~~YoonHaeKyuNa~~~~~
1 tahun kemudian……
Yoona masih menjalani kehidupannya seperti biasa. Kini, ia sudah berhasil menamatkan kuliahnya di Universitas. Tak ingin menyimpan kebahagiaannya sendiri, ia lalu pergi melihat Kyuhyun untuk segera memberitahuku kabar bahagia itu.
“oppa…..”ucap Yoona perlahan. Kyuhyun masih setia membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan di penuhi alat-alat kesehatan yang di tempelkan di tubuhnya.
“oppa…hari ini aku berhasil lulus di Universitas, kau tidak ingin mengucapkan selamat untukku oppa ??” wajah Yoona yang ceriah berubah menjadi sedih, melihat Kyuhyun yang masih tetap saja tertidur.
“ini sudah satu tahun oppa, kenapa kau masih saja belum mau membuka matamu ?? apa kau tidak lelah menutup terus matamu…” tangan Yoona menyentuh wajah Donghae. Air matanya mulai bertumpuk.
Ya, setahun sudah Kyuhyun koma, sehari setelah melewatkan anniversary ke-2 bersama Yoona. Apa yang ditakutkannya benar terjadi, Kyuhyun tak lagi membuka matanya semenjak malam itu dan tak bisa melihat salju dan Yoona lagi. Sampai saat ini, Kyuhyun hanya bertahan dengan alat bantu pacu jantung agar membuat jantungnya tetap berdegup dan bernafas. Jika tak ada alat itu, sudah lebih dulu Kyuhyun telah pergi. Tapi atas permintaan Yoona, pihak rumah sakit masih mau merawat Kyuhyun dan memasangkan alat itu untuk Kyuhyun. Yoona sempat drop mengetahui kalau Kyuhyun koma, tapi kemudian ia memutuskan untuk tetap melanjutkan kuliahnya sambil merawat Kyuhyun yang koma.
“aku merindukan senyumanmu oppa, aku sangat merindukan ketika kau mengusap kepalaku. Apa kau tidak merindukanku ?? kumohon oppa, bukalah matamu..” Yoona meletakan tangan Kyuhyun di pipinya, agar ia merasakan sentuhan tangan namjanya.
Masih berada di tempat tidurnya, Yoona lalu mulai mengelap tangan namja itu dengan kain basah agar selalu terlihat bersih, membasuh wajah Kyuhyun agar tidak terlihat pucat, memotongkan kuku Kyuhyun yang sudah mulai panjang, membacakan cerita untuknya, sampai ia sendiri yang terlelap. Itulah yang selalu di lakukan Yoona semenjak Kyuhyun koma.
“yoona….” Panggil Donghae, yang baru datang di tempat itu.
“oh, kau datang Donghae oppa..”
“ aku tadi mencarimu ke kampus, tapi Sooyoung bilang kau ada disini”
“aku datang kesini ingin memberitahuku Kyuhyun oppa tentang kelulusanku. Dia pasti sangat senang mengetahuinya oppa. Tapi dia juga belum mau membuka matanya untukku. Padahal aku sudah sangat merindukannya…oh, ya untuk apa oppa mencariku ??”
“aku ingin memberimu hadiah sebagai tanda kelulusanmu, Yoong”
“ benarkah ?? gomawo oppa. Kau bisa meletakan hadiahnya di atas meja itu. Aku masih harus membersihkan wajah Kyuhyun oppa. Wajahnya terlihat lebih kusam”
“kenapa kau terus melakukan hal itu Yoona ??”
Yoona memandangi Donghae yang terlihat sedikit kesal. “kenapa kau selalu bertanya seperti itu, oppa. Aku kan sudah berkali-kali bilang padamu, aku selalu membersihkan tubuh Kyuhyun agar dia bangun nanti, dia tetap terlihat tampan dan bersih”
“ tapi Yoong, semua yang kau lakukan ini salah. Apa kau tidak sedih melihat Kyuhyun yang harus terus bergantung dengan alat pacu jantung itu. Dia pasti merasa kesakitan Yoona karena kau terus menahannya dengan alat-alat itu. Relakanlah dia pergi, Yoona. Lepaskanlah alat-alat itu dari tubuh Kyuhyun”
“apa yang kau katakana Donghae oppa ?? kalau Kyuhyun oppa mendengarnya bagaimana ?? apa kau tidak sadar dia pasti sangat sedih mendengar sahabatnya sendiri”
Donghae memegang pundak Yoona, “dia tidak akan mendengarnya, Yoona. Cobalah untuk berpikir jernih, masih banyak orang yang mencintaimu”
Yoona melepas tangan Donghae dari pundaknya. “tak ada oppa. Hanya Kyuhyun oppa yang mencintaiku”
“aku Yoong…aku yang mencintaimu dengan tulus sepenuh hatiku. Aku sangat sedih melihatmu seperti ini”Donghae langsung memeluk Yoona dari belakang. Yoona berusaha melepaskan tangan Donghae, tapi susah karena Donghae semakin mengeratkan pelukannya.
“apa yang kau lakukan ?? lepaskan oppa !!” pinta Yoona. Kemudian ia lebih di kejutkan lagi ketika dilihatnya tangan Kyuhyun yang perlahan bergerak.
“Kyuhyun oppa….Kyuhyun oppa bangun” seru Yoona. Donghae reflek melepaskan pelukannya itu. Yoona langsung berlari mendekati Kyuhyun. Dilihatnya namja itu perlahan membuka matanya.
“akhirnya kau bangun oppa….” Yoona menjatuhkan air matanya lagi.
Mata Kyuhyun yang terbuka kini memandangi Yoona yang ada di sampingnya.
“bogoshipo…” ucapan pertama Kyuhyun setelah satu tahun lamanya koma.
“na ddo oppa…aku juga sangat merindukanmu..” Kyuhyun kemudian tersenyum, lalu matanya beralih melihat Donghae yang tengah berdiri mematung di hadapannya.
“hyung….”ucapnya.
“ kau jangan banyak bicara Kyu, lebih baik sekarang aku panggilkan dokter untuk melihat keadaanmu, arasseo ?
“tidak usah, hyung. Aku hanya sebentar disini. Aku rasa Tuhan hanya mengirimkanku kembali kesini untuk menyampaikan pesanku untuk kalian berdua”
Tangan Yoona yang ada di genggaman Kyuhyun perlahan di satukannya dengan tangan Donghae. “Yoong, Tuhan sudah memanggilku. sebentar lagi oppa akan pergi dari dunia ini selama-lamanya..aku ingin kau tetap mengingatku sebagai bagian dari cerita hidupmu, orang yang pernah kau sayangi, orang yang pernah kau cintai, dan saat salju turun kau bisa mengingatku untuk mengusir rasa takutmu. Satu lagi, Maaf aku tidak bisa menjagamu lagi. Tapi sekarang aku sudah tenang, karena ada Donghae hyung yang akan menggantiku untuk menjagamu. Dia sangat mencintaimu Yoona, aku tahu besarnya rasa cintaku padamu sama besarnya dengan cintanya padamu. Cobalah untuk menerima cinta itu, Yoong. aku ingin kalian bisa hidup bersama. Hanya itu permintaan terakhirku, aku harap kalian bisa memenuhinya untukku” Kyuhyun tersenyum sebelum kembali menutup matanya..
“oppa……..Kyuhyun oppa….” teriak Yoona memanggil nama kekasihnya yang kembali menutup mata. “oppa……jangan tidur lagi oppa… bukalah matamu… oppa… bangun… jangan tinggalkan aku…oppa…” dengan sekuat tenaga Yoona mengguncangkan tubuh Kyuhyun yang terbaring kaku.
Donghae tak bisa menahan air matanya, ia kemudian berteriak memanggil dokter untuk segera melihat kondisi Kyuhyun. Donghae berusaha menenangkan Yoona yang semakin histeris. “tenanglah Yoona..biar Dokter yang memeriksa keadaan Kyuhyun…”
Yoona dan Donghae berada di luar kamar Kyuhyun sementara dokter sedang berusaha kembali menyelamatkan nyawa Kyuhyun.
“tenanglah Yoong…” Donghae memegang tangan Yoona yang bergetar, air mata Yoona belum juga berhenti.
“oppa,,, Kyuhyun oppa akan baik-baik saja kan ?? kau dengar tadi kan oppa, dia bilang dia merindukanku, pasti dia akan kembali…”
“ia Yoong, Kyuhyun pasti akan baik-baik saja. Dia pasti akan kembali” Donghae memeluk Yoona, membiarkannya agar lebih tenang dan menangis di pelukannya.
Tak berselang lama, seorang dokter yang baru saja memeriksa Kyuhyun keluar. Donghae dan Yoona segera menghampiri dokter itu.
“dokter, bagaimana keadaan Kyuhyun ??”
Dokter itu terdiam sejenak, kemudian kembali berkata, “kami sudah melakukan yang terbaik, tapi sepertinya Tuhan berkehendak lain. Kyuhyun sudah meninggalkan kita. Saya harap anda dapat menerima kenyataan ini” dokter itu langsung berlalu begitu saja.
Setelah mendengar itu, Yoona langsung masuk ke ruangan Kyuhyun. Dilihatnya disana para suster sedang mencabut alat-alat pacu jantung dari tubuh Kyuhyun.
“suster….apa yang kau lakukan…!! Jangan lepaskan itu dari tubuh Kyuhyun,, dia masih membutuhkannya..dia masih ingin hidup” teriak Yoona.
“maaf nona, tapi ini ketentuan dokter. Pasien ini baru saja meninggal dunia” ucap suster ia lalu pergi.
Yoona hanya terdiam, memandangi wajah Kyuhyun sedekat mungkin.
“oppa…jangan tinggalkan aku, aku masih membutuhkanmu oppa.. aku sangat merindukanmu oppa..”
Yoona mulai membaringkan kepalanya di samping Kyuhyun, “oppa…kau masih ingat saat pertama kali kau mencium pipiku, saat itu kau masih menjadi musuhku. Kita selalu bertengkar” Yoona kembali mengingat kenangannya bersama Kyuhyun. “saat itu juga, aku mengerjaimu dan kena hukuman, karena kau pingsan sebagai gantinya kau memintaku untuk kencan denganmu. Aku sangat senang saat bersamu oppa, mulai saat itu aku jatuh cinta padamu. Saat kau menyatakan cinta padaku, saat turun salju kau bersandar di pundakku. 2 tahun menghabiskan hidupku bersamamu, melewati natal denganmu. Akan selalu kukenang masa-masa itu sebagai cerita terindah dalam hidupku. Aku juga ingin kau mengenangnya oppa”
“Yoong…” Donghae menghampiri Yoona yang menangis di samping Kyuhyun.
“Donghae oppa…sekarang Kyuhyun oppa benar-benar meninggalkanku..kenapa dia begitu jahat oppa !! dia bilang masih ingin hidup lebih lama, dia ingin menikah denganku oppa..” tangis Yoona kembali pecah. Donghae segera menenangkan Yoona.
“Tuhan sudah memanggilnya, Yoong. kau harus menerima itu semua…relakanlah Kyuhyun pergi dengan tenang”
Yoona perlahan melepaskan kalung pemberian Kyuhyun yang sudah lama bergantung di lehernya. Diambilnya salah satu dari dua cincin di kalung itu, dan ia memasangkannya di jari manis Kyuhyun.
“bawalah cincin ini bersamamu, oppa. Ini salah satu keinginanmu yang belum sempat kau wujudkan, memasangkan cincin dari kalung ini di jariku kalau kita menikah. Sekarang aku yang melakukan ini untukmu oppa, sebagai persembahan terakhirku. Cincin yang satunya ini, akan tetap kupakai sebagai kalung untukku” ucap Yoona setelah memasangkan cincin itu.
2 tahun kemudian….
“Yoong…..” panggil Sooyoung, saat keduanya tengah makan bersama di sebuah restoran.
“waeyeo ??” jawabnya.
“ kenapa kau tidak pernah melepaskan pakaian hitammu itu, Yoong ??? ini sudah 2 tahun semenjak Kyuhyun oppa meninggal, dan kau masih saja menggunakan baju hitam untuk mengingatnya, aku tahu itu tidak salah, tapi kau terlalu terjerumus dalam kesedihanmu itu, Yoong”
“aku hanya belum bisa melupakannya, Sooyoung-ah. Hanya ini caraku untuk dapat mengenangnya”
“Kyuhyun oppa lebih sedih melihatmu seperti ini Yoong. cobalah untuk memulai hidup baru. Kau harus membuka hatimu untuk orang lain, ini sudah 2 tahun, dan kau masih saja sendiri..apa kau tidak ingin mencari pengganti Kyuhyun ? aku yakin Kyuhyun oppa pasti akan bahagia di sana jika melihatmu juga bahagia disini”
Yoona hanya terdiam mendengar ucapan Sooyoung, matanya kembali berkaca-kaca. Ia kembali mengingat Kyuhyun.
“memang tak akan kering air mataku bila kuingat tentang dirimu, oppa. Hanya kau yang tahu, mengapa sampai saat ini aku masih sendiri. Oppa, apakah kau merindukanku juga disana ? walau kini kita berada di dunia yang berbeda. Jika bisa, ingin rasanya aku memutar kembali waktu, untuk bersamamu lebih lama lagi. Biarlah kusimpan cinta ini oppa, sampai nanti aku akan ada disana. Tenanglah dirimu dalam kedamaian oppa, walaupun kau tak terlihat lagi, tapi cintamu tetap abadi.”
Sekarang, Yoona berada di tepat di makam Kyuhyun. Ia duduk disana, mencurahkan segala isi hatinya.
“oppa…aku berhasil memenuhi salah satu permintaan terakhirmu, aku masih tetap mengingatmu. Tapi satu lagi yang belum oppa, aku masih belum bisa membuka hatiku untuk orang lain. Aku hanya takut mengkhianatimu oppa. Sekarang, apa yang harus ku lakukan ?? apa aku harus membuka hatiku untuk orang lain ?? berikanlah jawabanmu oppa…aku benar-benar tak tahu harus buat apalagi.”
“Yoong..” Yoona melihat ke arah suara yang memanggilnya, tampak Donghae yang tengah berdiri di belakangnya yang membawa sebuket bunga mawar putih.
“oppa, apakah ini jawaban darimu ?? kau mengirimkan Donghae oppa untukku ??” ucap Yoona dalam hati.
“Yoong, sekarang di hadapan Kyuhyun, aku ingin meminta ijin darinya untuk menjadi penggantinya untukmu..menjadi orang yang selalu berada di sampingmu,menjadi malaikat penjaga untukmu, orang yang selalu bisa menghangatimu saat salju, orang yang bisa memegang tanganmu saat kau terjatuh, memelukmu saat kau bahagia, mengusap air mataku bila kau sedang sedih, sampai aku menjadi pendamping hidupmu..selamanya” ucap Donghae penuh kelembutan. Air mata Yoona jatuh begitu saja, dan tersenyum lalu mengangguk pada Donghae.
Donghae membalas senyuman itu, dan langsung memeluk Yoona dan menghapus air mata di pipi Yoona tepat di hadapan makam Kyuhyun.
Tanpa terlihat oleh mereka, seorang namja yang tampan dan memakai baju putih tengah tersenyum melihat Yoona dan Donghae yang berpelukan.
“akhirnya…tugasku telah selesai..sekarang tak ada lagi yang aku khawatirkan, kini sudah ada orang yang bisa selalu menjagamu, Yoong. hiduplah dengan bahagia, jaga dirimu baik-baik, jangan lupakan aku sebagai cerita hidupmu…selamat tinggal kekasihku…Im Yoona” Kyuhyun meneteskan air matanya tepat hujan mulai turun. Dan perlahan, dirinya kembali menghilang bersama hujan yang turun membasahi bumi.
End of Flashback.
Yoona P.O.V
“Yoong…” panggil Donghae oppa yang telah membuyarkan ingatanku saat memutar kembali cerita cintaku saat salju natal bersama Kyuhyun.
“ kau sedang memikirkan Kyuhyun ??” tanyanya.
Aku menggeleng, “aniyeo oppa” elakku.
“oppa tidak melarangmu mengingat Kyuhyun kembali, Yoong. oppa senang kau selalu mengingatnya. Jangan pernah lupakan dia, Yoong. karena dia adalah salah satu cerita terindah dalam hidupmu. Itu permintaannya terakhirnya”
Aku tersenyum dan memegang tangan Donghae oppa, “terima kasih oppa. Aku tidak akan melupakan Kyuhyun oppa”
Akhirnya kami pun tiba di tempat tujuan kami, yaitu makam Kyuhyun. Bunga yang sudah lebih dulu ku beli, ku letakan di atas makamnya yang tertutup salju.
“oppa..walaupun hari ini bukan peringatan kematianmu, tapi sekarang sudah musim salju, saat dimana kita saling mengikat janji untuk bersama. Tenanglah dirimu dalam kedamaian oppa…kau selalu hidup dalam hatiku”
The end.
Jreng…jrengg….. huahh akhirnya ending juga…
Gimana sedih ga ?? jujur ya nih,, selama buat ni FF semua lagu sedih yang ada di PC-qqu di putar semua, khususnya lagu Kerispatih-Mengenangmu yang menjadi inspirasi terbesar untuk part ini. Author sengaja buat cerita di tiap partnya itu berbeda, agar fanfic ini lebih berwarna. Untuk part 1 nya, masih di suguhkan pertengkaran KyuNa dan saat mulai merasakan jatuh cinta, part 2 nya mereka mulai mengungkapkan perasaan mereka masing-masing yang saling suka, part ke 3 tentang keindahan cinta mereka yang saling mencintai, dan part ke 4 akhir yang tak pernah di duga karena Kyuhyun harus pergi meninggalkan Yoona dan mengirimkan Donghae sebagai penggantinya..Okkee..yang ga suka endingnya, mianhe..karena ga bisa membuat Kyuhyun dan Yoona bersatu. Habisnya,, kalau Kyuhyun hidup lagi kan aneh lagi ceritanya, nggak nyambung dengan part 1 nya di mana Yoona menceritakan kembali kenangan dan cerita cintanya saat bersama Kyuhyun..
Okee chinguu..aku harap kalian bisa memberikan komentar dan mengungkapkan pemikiran kalian kalian tentang cerita di part ini..